Popular Post

Puisi - Cinta Jauh Dipelupuk Mata

By : Rizky Putri Ariani

Puisi
Cinta Jauh dipelupuk Mata 
oleh Rizky Putri Ariani

semesta menjadi saksi
dalam mengarungi hidup ini
benih-benih cinta yang kau beru
bersemayan di ribuan hati.
tetap berlari meski kaki terasa letih
terus menggapai meski tangan tak sampai
tetap memandang walau jauh di pelupuk mata
demi menggapai cinta sejati,
meski harus trluka berulang kali
tersayat berlapis lapis
raga tetap terpopang
mencari dirimu pujaan hati,
meski langit terus berganti warna
mentari berganti rembulan
namun ku tak mnyerah
aku kan terus mengejar
sampai kau tau
cintaku hanya untukmu

Mana Bisa Pensiun? - Cerpen Persahabatan

By : Rizky Putri Ariani


MANA BISA PENSIUN

Karya Indah Pradnyani



Suasana kelas akhir-akhir ini selalu lebih tenang dari biasanya. Di hari-hari lain, berbagai macam suara dapat dengan mudah didengar dari ruang guru yang hanya berjarak 5 meter, mulai dari celotehan ringan hingga tawa membahana akibat ulah lucu salah satu teman sekelasku. Biasanya keributan itu akan diakhiri dengan pelototan dari sang guru, atau yang

Cerpen - Surga Tanpa Cinta

By : Rizky Putri Ariani

Surga Tanpa Cinta

   Mentari tetap bersinar di pagi hari, menyapa bumi dengan cahaya lembutnya. Kicauan sang burung tetap berbunyi menyambut indahnya pagi ciptaan sang maha ilahi . Terlihat keadaan diluar sana tak berbeda daari hari biasanya, orang-orang sibukdengan pekerjaannya masing-masing. Namun, hal yang berbeda malah sebaliknya dirasakan oleh gadis remaja berusia 17 tahun itu, beberapa hari berlalu sudah ia lalui dengan penuh perasaan penuh kegelisahan, penuh penyesalan yang teramat mendalam. Hari-harinya terasa hambar, senyum yang terlukis diwajahnya hanyalah senyuman untuk membalut duka.
   Muka murung yang terlukis diwajah gadis berparas manis itu mengundang banyak tanda tanya bagi teman-teman di SMA nya. Wajar saja, wajah manis dipandang yang biasanya dihiasi senyum ramah yang menyapa siapa saja yang memandangnya tampak bagaikan langit mendung yang seakan mendakan akan turun hujan.
   Ani, begitu biasa panggilan akrab menyapanya. Ya, Ani si gadis manis itu, tak hanya sekedar memberikan pesona keindahan wajahnya tapi sejumlah prestasi yang pernah diraihnya pun membuktikan bahwa ia layak untuk dikagumi sejumlah temanya di sekolah.
  Namun siapa sangka kesalahan yang benar-benar fatal dirasakanya seketika mengubahwarna suram dalam jiwanya, semua terasa seperti kelabu, langit cerah seakan mendung, bulan bersinar seakan redup, siang malam terasa hampa.Bagaimana tidak, rumah yang biasanya bersuara penuh irama canda, berlukiskan senyum bahagia seketika berubah bagaikan bumi dan langit yang saling memandang sinis.
  Tak pernah sebelumnya Ani melihat surga yang dirindunya kelak itu bagaikan awan hitam yang menyambarkan kilatnya sampai membuatnya terenyap. Ani sadar akan perbuatanya kepada ibunya sampai ibunya menjadi murka kepadanya bahkan sampai meneteskan air mata kekesalan di pipinya. Memang keadaan saat itu semua terasa tak bersahabat. Suasana hening seakan di kobarkan api. Hal sepelehpun seakan membesar. Perintah ibunya yang tak dilaksanakan pada saat itu membuat ibunya marah besar kepadanya. Begitupun Ani ibaratkan padang rumput kering yang disulutkan sepercik api lalu menyambar dan mengobarkan api yang lebih besar ke helaian daun lain.
  Tak terima dengan ocehan ibunya, seketika itu juga kamar bagaikan kapal pecah , ibunya marah kepada Ani. Semua buku-buku dikamar itu berserakan bahkan ibunya hendak membakar barang-barang anaknya itu. Awalnya Ani ternganga akan apa yang ibunya lakukan.Hanya sebentar Ani memandangi perbuatan sang ibu Anipun datang mendeakati ibunya, menanyakan apa yang ibunya lakukan dengan semua barang-barang dikamarnya. Tak ada respon sedikitpun ibunyahanya membanting buku-buku. Ani pun merasa kesal dengan ibunya, ia pun meninggikan nadabicara dan kembali mengajak ibunya berbicara, namun apa yang ani dapatkan, sebuah tamparan keras dipipinya. Ani hanya terdiam, diam dengan seribu bahasa. perasaan tak menyangka terniang seketaika. ibu ani kembali memarahi ani dan mengeluarkan kata-kata yang sungguh membengkas direlunghati gadis manis itu. terlebih lagi ia disamakan dengan seseorang yang teramat ia benci. Ayahnya, ya ayahnya yang dianggap bejat difikaranya itu adalah sesosok orang yang teramat ia benci. Sifat kasar, ringan tangan, dan tidak bertanggung jawab sebagai kaepala keluarga. Ani disamakan dengan sesosok orang yangia benci itu. Ani merasa tak terima,ia pun pergi dari rumahnya, dengan isak tangis yang tak terbendung lagi,ia pergi tanpa ada pemikiran hendak kemana.

  Keesokan harinya tanpa bertegur sapa, rumah seakan hening bagai tanpa penghuni. Ibunya benar-benar tak ingin menegurnya. Anipun masih ragu untukmenyapa, kesekolah dengan keadaaan yang tak menentuhanya penyesalan yang mendalam ia rasakan akibat kesalahan waktu itu. Ani hanya berdoa bahwa ia tak ingin kelak mempunyai surga tanpa cinta dari seorang ibu yang sesungguhnya teramat ia sayangi itu.

Akhir Sebuah Penantian - Cerpen Cinta

By : Rizky Putri Ariani


AKHIR SEBUAH PENANTIAN

Karya Mutiara Anggita Lestari

Pagi ini tepat di lapangan basket SMA Global Mandiri Jakarta, Marsya dan Elma sedang duduk-duduk di kursi sambil memakan beberapa cemilan yang baru di belinya di kantin sekolah, mereka sedang dalam pelajaran olahraga dan mendapat waktu istirahat sejenak. Marsya diam-diam mengagumi teman sekelasnya yang bernama Andra, dia tampan dan jago

Pupus - Cerpen Cinta Remaja

By : Rizky Putri Ariani

PUPUS
Karya  Triana Agustin


Langit mulai menapakkan gelap, sepertinya sore ini akan turun hujan lagi. Andai Tuhan izinkan aku hanya ingin satu permintaan, tolong jangan turunkan hujan sore ini aku hanya ingin melihatnya dan bertemu dengannya.

Namaku Trisya dan sekarang aku duduk dikelas 3 SMA, gak kerasa sebentar lagi aku akan pergi meninggalkan sekolah yang begitu penuh dengan kenangan ku.

Sebelum Habis Masa - Cerpen Motivasi

By : Rizky Putri Ariani


SEBELUM HABIS MASA

Karya Faddilatusolikah



Kabut hitam tebal berfose di angkasa sang pencipta.Udara dingin merasuk menembus pori-pori kulit keriput yang menyimpan seribu sejarah.Gubuk sederhana menjadi saksi bisu sandiwara kehidupan.Yang terkadang ada tawa bahagia dan terkadang ada duka nestapa.
“Kreeeeek,,,,pagi yang mendung,semoga semangat kita tak akan pernah mendung”Harap seorang janda

- Copyright © Rizky Putri Ariani - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Blog by Rizky Putri Ariani -